Sejarah Desa Tianyar
Desa Tianyar merupakan salah satu desa tua yang terletak di ujung barat Kabupaten Karangasem, Bali. Secara geografis, desa ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Buleleng. Sebelum adanya pemekaran wilayah, Desa Tianyar masih menjadi satu kesatuan administratif yang dikenal dengan nama Desa Tianyar.
Asal-Usul Nama "Tianyar"
Menurut penuturan para sesepuh atau pengelingsir desa, pada zaman dahulu kala — disebut juga duk tan hana paran-paran (belum ada peradaban) — datanglah seorang Maha Rsi sakti bernama Pedanda Sakti Bau Rauh (atau Wau Rauh). Beliau adalah seorang suci utusan dari Kerajaan Majapahit yang datang untuk melaksanakan tapa brata atau yoga samadhi.
Saat itu, Desa Tianyar mengalami kekeringan ekstrem dan kesulitan air. Maka, Maha Rsi Bau Rauh memohon kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) agar dianugerahkan air suci yang bisa digunakan untuk melasti para dewa setelah upacara piodalan. Doa tersebut pun dikabulkan, dan muncullah sebuah telaga suci yang dinamakan oleh masyarakat sebagai:
Telaga Ngembeng atau Toya Anyar
(Toya = Air, Anyar = Baru/Suci)
Seiring waktu, nama "Toya Anyar" mengalami pelesapan bunyi dan berubah menjadi "Tianyar", nama yang dikenal hingga sekarang. Telaga tersebut kini telah tertutup pasir akibat letusan Gunung Agung tahun 1963, namun bekasnya masih ada di wilayah Banjar Dinas Taman Sari, Desa Tianyar Barat. Di tempat ini berdiri pura suci yang masih digunakan untuk upacara piodalan setiap Purnama Kapat, Purnama Kelima, dan Purnama Karo.
Sejarah Pemerintahan Desa Tianyar
Pada tahun 1931, sistem pemerintahan Desa Tianyar terdiri dari dua wilayah perbekelan:
-
Perbekelan Tianyar Kelodan
-
Banjar: Bila Kelodan, Bila Kaleran, Getas, Paleg, Munti Gunung
-
Perbekel: Jro Ketut Gunung
-
-
Perbekelan Tianyar Kaleran
-
Banjar: Duran Pasar, Pedahan Kaja, Pedahan Kelod, Penginyahan, Culik, Pande
-
Perbekel: Jro Mangku Rai
-
Pada tahun 1942, kedua perbekelan tersebut digabung menjadi satu pemerintahan desa: Perbekel Tianyar, dengan total 12 banjar.
Daftar Perbekel Desa Tianyar:
-
I Made Cepug (s.d. 1972)
-
I Ketut Mangun Seraya (1972–1982)
-
I Gede Tantra (Pejabat Sementara) (1982–1983)
-
I Wayan Dora (Karateker) (1983–1985)
-
I Ketut Alit (1985–1995)
-
Drs. I Made Sukarata (1995–Februari 2008)
-
I Made Putu Yasa (Pjs) (Maret–Agustus 2008)
-
I Gede Suadi, SH (2008–Agustus 2014)
-
I Nyoman Suratika, S.Sos (September 2014–Juni 2022)
-
Drs. I Ketut Wija (Juni 2016–Juni 2022)
-
I Gede Pula Sari (Plt.) (10 Februari–21 Mei 2022)
-
Drs. I Ketut Wija (kembali menjabat) (22 Juni 2022–sekarang)
Pemekaran Desa Tianyar
Sekitar tahun 1982, Desa Tianyar dimekarkan menjadi 3 (tiga) wilayah desa dinas:
-
Desa Tianyar (Induk)
-
Banjar Dinas: Dharma Winangun, Eka Adnyana, Tunas Sari, Paleg
-
-
Desa Tianyar Tengah
-
Banjar Dinas: Munti Desa, Penginyahan, Pedahan Kaja, Pedahan Kelod
-
-
Desa Tianyar Barat
-
Banjar Dinas: Kerta Buana, Taman Sari, Munti Gunung, Tegal Sari
-
Pemekaran ini bertujuan untuk memudahkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai perkembangan jumlah penduduk dan wilayah.